Tuesday, January 10, 2012

Gereja Calvari Jadi Masjid Joplin di AS

http://aceh.tribunnews.com/2012/01/10/gereja-calvari-jadi-masjid-joplin-di-as

BERBEDA dengan apa yang terjadi di Cordova, Spanyol, di mana setelah kejatuhan pemerintahan Islam pada 1236 Masehi, Raja Ferdinand III yang berkuasa saat itu memerintahkan untuk mengubah fungsi masjid jamik menjadi sebuah gereja katedral. Di Joplin, Missouri, Amerika Serikat, justru sebaliknya, sebuah gereja dialihkan fungsinya menjadi masjid.

Menurut seorang jamaah Masjid Joplin --nama masjid yang sebelumnya merupakan sebuah gereja itu-- pada 2007 lalu, masyarakat muslim di kota ini membeli sebidang tanah seluas sekitar 2,5 hektare beserta sebuah bangunan yang berdiri di atasnya dengan harga 270.000 dolar AS atau sekitar Rp 2,6 miliar.

Bangunan yang berdiri kokoh di atas tanah seluas 2,5 hektare yang berlokasi di 1302 South Black Cat Road, Joplin, Missouri, AS, itu tidak lain adalah Gereja Calvary Apostolic. Konon, gereja ini dijual karena jumlah jemaatnya semakin berkurang. Biaya perawatan bangunannya juga terus membengkak, tak terkecuali biaya untuk bayar rekening listrik, air, dan gas.

Sekarang, bangunan dengan arsitektur yang seutuhnya masih berbentuk gereja itu, berubah fungsi menjadi sebuah masjid yaitu Masjid Joplin. Sesuai dengan fungsinya, maka masjid ini sepenuhnya digunakan untuk keperluan ibadah, pendidikan, tempat untuk bersilaturrahmi dan musyawarah masyarakat muslim di Joplin, Missouri, AS.

Bagunan masjid tersebut kini dibagi menjadi beberapa bagian. Yakni, aula besar yang dulu digunakan untuk tempat ibadah umat Kristiani, sekarang digunakan sebagai ruang utama untuk shalat berjamaah. Sedangkan ruangan belakang digunakan sebagai tempat pertemuan dan tempat berbuka puasa bersama di bulan Ramadhan. Ada juga satu ruang belajar dan ruangan bermain untuk anak-anak.

Selain shalat berjamaah lima waktu, di masjid ini juga digelar berbagai aktivitas keagamaan lainnya, seperti kegiatan mengaji untuk anak-anak muslim setiap sore. Lalu, pada setiap akhir pekan, juga diselenggarakan hari keluarga Muslim, menerima kunjungan berbagai kelompok masyarakat dari agama lain yang ingin mengetahui dan belajar tentang Islam.

Dari semua kegiatan keagamaan tersebut, yang juga sangat membanggakan adalah imam masjid ini berasal dari Aceh, Lahmuddin. Sejauh ini, beliau termasuk sosok yang sangat dihormati dan disegani, tidak hanya oleh masyarakat Muslim di Missouri dan Arkansas, tapi juga oleh masyarakat nonmuslim di sana.

Pak Lahmuddin juga masih sangat fasih berbahasa Aceh, walaupun beliau sudah tinggal di Amerika bertahun-tahun. Pada tahun 2011 beliau berhajat untuk pulang dan kembali menetap di Indonesia, namun masyarakat muslim di kota Joplin tidak memperkenankannya. Mereka minta pak Lahmuddin agar terus menjadi imam di masjid tersebut.***

* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com

No comments:

Post a Comment