Monday, March 1, 2010

Mengeksplorasi Amerika: Arkansas – Oklahoma – Texas – Kansas - Colorado Part IV





Part IV: San Antonio: Kota tua yang unik dan penuh catatan sejarah.

Tak pernah terbayangkan sebelumnya, saya akan menginjakkan kaki dikota tua yang penuh sejarah, San Antonio Texas. Kota ini terkenal dengan beberapa objek wisata air, gedung-gedung kuno, museum, dan juga catatan hitam putihnya sejarah tentang perebutan kota ini dibawah beberapa kekuasaan besar dunia.

Jika anda berkunjung ke San Antonio, rasanya tidak lengkap kalau anda belum mengunjungi riverside walk, the Alamo, the tower of the Americas, the Alamo bowl, sea world, dan Six Flags Fiesta Texas. Masing-masing dari tempat ini menawarkan hal yang sangat menarik dan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya. Mengunjungi ke Kota ini seakan membuat kita terpana dan kagum akan keindahan, kerapian, dan tata letak yang unik. Semuanya begitu rapi diatur oleh pemerintah local San Antonio.

Mungkin kita tidak habis seharian mengunjungi object wisata yang saya sebutkan di atas. Namun, mengunjungi beberapa dari mereka sudah cukup memadai. Riverside walk dan the Alamo biasanya menjadi pilihan utama bagi para turis. Kalau kita melihat secara teliti, River walk tidak ubahnya seperti sebuah trotoar ditepi sungai kecil yang menghubungkan sisi tebing sungai. Kadang juga menghubungkan tebing sebelah kanan dan sebelah kiri. Letaknya perish di tengah kota San Antonio.

Menariknya lagi, disetiap sisi sungai terdapat ratusan restaurants kecil yang menawarkan berbagai cita rasa masakan, mulai dari masakan khas ala Texas sampai masakan Mexico dan Amerika latin. Masakan yang ditawarkan disini umunya sangat terjangkau untuk ukuran kantong seorang mahasiswa. Hari itu kami memesan omelet egg dan kopi, harganya kurang dari $10.

Disamping itu, terdapat juga hotel mewah seperti Hilton, dan jaringan café international seperti Hard Rock café dan Starbuck yang siap untuk menjamu anda dengan makananan khas atau sekedar hidangan kopi panas. Riverside walk juga ini tidak mengenakan tiket masuk bagi siapa pun atau dengan kata lain gratis. Mungkin factor ini yang juga menjadi bagian penting untuk menarik wisatawan.

Riverside walk juga menawarkan jasa beberapa atraksi menarik seperti traveling melintasi alur sungai San Antonio. Dengan berbekal $10, anda dapat menyusuri alur sungai dengan penjelasan yang detail dari kapten boat. Jika anda ingin menyusuri tepi sungai dengan berjalan kaki, $10 dapat digunakan untuk memberli souvenir-souvenir yang unik. Hari itu kami memilih berjalan kaki, melewati satu persatu restaurant yang ada.

Kami juga berkunjung ke sebuah theater drama yang berada ditepi sungai. Tempat duduknya bertingkat dan dilapasi dengan rumput yang hijau. Teather ini persis seperti tempat pertunjukan pada masa Romawi dan Yunani kuno. Menariknya lagi, banyak bebek yang bermain di sungai ini tanpa ragu akan di tangkap dan membuat sungai ini terlihat lebih natural.

Riverside walk telah manarik jutaan wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk mengunjunginya. Biarpun berada ditengah kota, sungai ini tidak menjadi tempat pembuangan sampah dan air limbah seperti sungai-sungai di Jakarta dan Aceh. Semua restaurants yang ada menghadap ke sungai ini.

Mungkin karena semua restaurants dan toko-toko menghadap ke sungai, jadinya menjaga sungai agar terlihat bersih menjadi tanggung bersama. Kita juga bisa melihat bangunan-bangunan tua yang ada di Indonesia, hampir semuanya menghadap ke sungai. Hal ini memberikan peran berarti untuk menjaga kebersihan sungai. Tentu banyak yang berharap, sungai-sungai yang ada di kota bisa jadikan tempat yang tepat untuk menarik wisatawan.

Kami juga pernah mendikusikan hal yang sama dengan masalah-masalah sungai di Aceh. Berandai-andai tentang sungai Aceh yang bisa dikembangkan menjadi tempat wisata yang menarik. B’Azka dan Suci, yang merupakan penduduk kota Banda Aceh, tau betul seluk beluk sungai krueng Aceh tersebut. Mereka membandingkan sungai yang berada di depan Kodam dan POM terlihat sangat indah, Namun ketika melangkah kaki ke Penayong, tepi sungai terlihat sangat kotor dan menjadi tempat untuk membuang sampah. Mungkin suatu hari, mimpi Suci dan B’Azka dan mimpi kita semua yang ingin melihat sungai menjadi indah bisa jadi kenyataan.

Berangkat dari Riverside walk, kami menuju the Alamo, benteng megah yang telah diubah menjadi museum. Benteng ini menjadi bagian penting dari sejarah Texas. Awalnya, benteng ini dibangun oleh Kerajaan Spanyol dan pernah digunakan oleh misionaris Katolik roma. The Alamo pernah juga direbut oleh Mexico dan kemudian diambil alih oleh Tentara Texas.

Lagi-lagi, museum ini tidak memungut bea masuk Sehingga setiap orang bisa mendapatkan pengalaman masa lalu the Alamo tanpa harus membayar. Didalam benteng tersebut, terdapat bagian penjara dan benda-benda sejarah yang digunakan semasa perang merebut dan mempertahankan benteng. Semua tersaji dan diatur dengan rapi. Jika anda ingin mendapat penjelasan yang lebih detail, anda bisa bertanya kepada staff museum. Rimbunan pepohonan didalam benteng tersebut membuat kita lebih nyaman berada dan menghabiskan waktu untuk menggali informasi tentang the Alamo. Hampir semua benda-benda yang ada bisa di foto, kecuali ada petunjuk untuk tidak boleh mengambil gambar.

Tidak jauh dari the Alamo, anda juga bisa mengunjungi the tower of the Americas, the Alamo bowl, sea world, dan Six Flags Fiesta Texas. Anda bisa juga mengambil photo berlatar belakang gedung klasik yang masih terpelihara dengan rapi. Mungkin gedung-gedung kuno sudah jarang dijumpai dinegara kita, karena perawatan nya yang tidak memadai. Mungkin, kita juga berharap, agar bangunan kuno dinegara kira dapat kembali direnovasi dan direvilitalisasi. Wallahualam.

Next:
Houston: kota luar angkasa.